Jumat, 17 Juni 2016

ANALISIS GAYA KOMUNIKASI PRESIDEN – PRESIDEN DI INDONESIA

         1.      Ir. Soekarno
Ø  Gaya Kepemimpinan
            Sebagai presiden pertama gaya kepemimpinan yang diterapkannnya menunjukkan bahwa Soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis dengan  mengedepankan semangat persatuan di atas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku,agama tertentu. Beliau mampu mendorong dan menggerakkan rakyat guna memanfaatkan potensi dan kapabilitasnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Bung Karno, begitu menekankan pentingnya Nasionalisme (paham Kebangsaan) Indonesia.  Dalam pergerakan politiknya sejak muda hingga beliau memimpin Negara republik Indonesia, nilai-nilai Nasionalisme ini begitu dikedepankan. Beliau bersama tokoh pergerakan lain menyadari bahwa perjuangan meraih kemerdekaan. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang tidak banyak berkeluh kesah, melainkan kepemimpinan yang memiliki daya juang dan motivasi tinggi. Sehingga kepemimpinanya mampu memotivasi dan menginspirasi bangsanya. etelah beliau menjadi Presiden Republik Indonesia, Nilai-nilai Nasionalisme tetap menjadi roh utama tujuan pemerintahannya. Salah satu faktor pentingnya yaitu dengan mengangkat harga diri bangsa di dunia Internasional. Beliau sangat sensitif dan reaktif jika Bangsa Indonesia diremehkan. Beliau membangun angkatan bersenjata yang kuat. Mempelopori banyak hal terkait isu “membangun dunia baru yang lebih adil dan merata”.

Ø  Gaya Komunikasi
      Gaya komunikasi Ir.Soekarno tegolong Low Context di karenakan iya kerap          berbicara dengan jelas , tegas, dan tanpa basa – basi  sehingga orang yang mendengarkannya dapat memahami makna setiap kata atau kalimat yang diutarakan soekarno. Ketegasan soekarno saat berpidato disampaikan dengan suara yang keras , ia sangat peercaya diri ketika sedang berpidato. Salah satu ciri soekarno ketika berpidato ialah tubuhnya tidak bisa diam ia selalu menujuk – nunjuk jari telunjuknya ke satu arah atau bertolak pinggang. Soekarno juga sering menggulang – ulang kata atau kalimat yang di anggap penting.

      2.      Muh. Soeharto

Ø  Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan soeharto termasuk gaya kepemimpina otokratis karena segala sesuatu keputusan berada di pusat , tanpa memperhatikan yang ada dibawahnya. Pada masa pemerintahan soeharto , rakyat tidak bebas dalam bersuara, kebebasan rakyat di batasi dengan banyak aturan dalam berorganisasi pun di atur oleh pemerintah secara nyata. Ciri- cirri pada masa kepemimpinan soekarno yaitu cenderung memperlakuakan bawahannya sama dengan alat lain dalam organisasi  seperti mesin dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka. Pada masa pemerintahan soeharto  Media Massa tidak memiliki kebebasan , mereka terikat oleh aturan yang ketat. Sebenarnya gaya kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang tepat pada massa awal pemerintahannya kareana pada saat itu tingkat pergolakan dan situasi yang tidak menentu juga tingkat pendidikan di Indonesia yang masih rendah namun dirasa pada awal tahun 1980-an gaya otokratis soeharto ini kurang tepat karena keadaan di Indonesia yang telah banyak berubah. Masyarakat Indonesia  semakin cerdas dan semakin paham hakikat Negara demokratis. Dengan sendirinya gaya kepemimpinan soeharto bertolak dengan masyakarakat. Untuk tetap memperthankan kekuasaannya soeharto menggunakan cara-cara represif pada semua pihak yang melawannya.
Ø  Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi Soeharto tergolong High context, : banyak kepura-puraan (impression management), tidak to the point dan sangat santun. Komunikasi Soeharto penuh simbol, tertib, satu arah, singkat dan tidak bertele-tele. Bicara sedikit tapi tiap katanya berbobot dan penuh non-verbal communication. Pemilihan kata dalam komunikasinya halus, samar-samar, suaranya tidak keras, tapi bobotnya terasa.  Sehingga orang yang mendengarkannya diharap dapat mengartikan sendiri  apa yang diucapkan.  Kalau Pak Harto tidak suka, dia tidak berkomentar. Dan ada bahasa-bahasa  isyarat yang harus kita tahu sendiri bahwa Pak Harto tidak berkenan. Dan apabila Pak Harto memerintah stafnya tidak pernah secara jelas diutarakan dan semua tergantung penafsiran sendiri yang mendengarnya.

     3.      Bj Habibie

Ø  Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan Bj Habibie termasuk gaya kepemimpinan yang demokratis karena pada masa pemerintahannya kebebesan pres dibuka selebar-lebarnya sehingga melahirkan demokratis yang lebih besar. Pada saat itu juga banyak peraturan-peraturan banyak dibuat. Dalam melaksanakan pekerjaan Bj Habibie berpengang pada prinsip “ Bersikap Rasional, bertindak kosisten, dan berlaku adil”. Bj Habibie sangat mementingkan pengawasan, termasuk pengawasan atasan langsung kepada bawahan. Bj Habibe menerapkan spesialisasi kerja karena ia beranggapan hanya dengan spesisalisasi akan di tumbuhkan kekuatan bersaing berdasarkan kemampuan. Gaya kepemimipinan demokrtis memberikan kebebasan yang besar untuk mengadakan control terhadap supervisor , pemimpin dan bawahan saling mengisi.
Ø  Gaya Komunikasi
Gaya komunikas Bj Habibie tergolong Low Context, di karenakan pada saat Bj Habibie berbicara beliau mempunyai spontanitas yang tinggi dan meluap – luap . apasaja yang beliau pikirkan cenderung mau dilaksanakan itu juga.  Ketika Habibie marah ia melototkan mata kepada yang di marahi , raut muka memerah dengan suara keras. Salah satu penyebab pola komunikasi Bj Habibie Low context  karena latar belakang pendidikannya dari Eropa.


4 .      Abdurrahman Wahid

Ø  Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan gusdur termasuk gaya kepemimpinan yang demokratis Walaupun memerintah hanya dalam waktu yang sangat singkat, Gus Dur telah melakukan perubahan besar dengan mengantarkan negeri ini menjadi salah negara kampium demokrasi dunia. Gus Dur telah berhasil menghindarkan Indonesia dari konflik berkepanjangan yang disebabkan oleh fanatisme agama, etnis, dan golongan. Sebelum menjadi presiden, Gus Dur adalah seorang yang gigih dalam memperjuangkan demokrasi dan menentang pemerintahan otoriter Orde Baru. Dialah sang pemimpin Islam progresif yang secara gigih mengkontekstualisasikan nilai-nilai demokrasi Islam di Indonesia. Ketika menjadi ketua Nahdlatul Ulama (NU), Gus Dur banyak membuat gebrakan dengan mengubah image NU dari organisasi tradisional menjadi organisasi modern dan progresif.

Ø  Gaya Komunikasi
Abdurrahman Wahid mempunyai gaya komunikasi Low Context karena pola komunikasinya  sangat terbuka , blak – blakn ,implusive dan spontan . omongannya sangat jelas apabila ia tidak suka ia langsung ngomomg. Misalnya, ini enggak bagus; ini lihat dulu. Gus Dur mempunyai karakter intelektual yang kuat, tetapi sangat mudah dipengaruhi oleh stafnya dan orang kepercayaannya. Sehingga informasi yang diterima-nya, tidak di olah dan di filter terlebih dahulu, lalu langsung dilemparkan ke public sehingga hal ini sering membuat cemas masyarakat dan sikap saling curiga. Celakanya, sering juga informasi yang sudah dilansir public itu ternyata salah, dan gusdur dengan santai berkilah “gitu aja kok dipikirin”. Salah satu ciri kebiasaan komunikasi gusdur sangat suka mengancam lawan politiknya atau menggretak lawan.dalam ilmu komunikasi, pola komunikasi semacam itu disebut  fear-arousing communication, komunikasi yang mengandung pesan-pesan menakuti atau mengancam khalayak

       5.      Megawati Soekarnoputri
Ø  Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan megawati soekarno termasuk gaya kepemimpinan yang demokratis karena karena dalam beberapa proses pengambilan keputusan, ia menyerahkan kepada tiap bawahannya untuk memutuskan sendiri sesuai tugas masing-masing, pada pasa pemerintahannya  di laksanakan pemilihan umum presiden secara langsung dan umum, pada masa pemerintahannya Membentuk Kabinet Gotong-Royong Kabinet Gotong-Royong (KGR) dibentuk pada tanggal 10 Agustus 2001 dan berakhir pada tahun 2004 seiring lengsernya Presiden Megawati Soekarnoputri pada waktu itu. Kabinet ini dinamakan KGR karena merupakan pemerintahan dari hasil banyak partai. Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan pada tahun 2003 oleh Presiden Megawati. Pendirian KPK ini didasari karena Presiden Megawati melihat institusi Jaksa dan Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu, namun jaksa dan polri sulit dibubarkan sehingga dibentuklah KPK.Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004 dan melalui dua periode yaitu : Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung. Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara langsung artinya rakyat langsung memilih pilihannya

Ø  Gaya Komunikasi
Gaya berkomuniksinya termasuk high context lebih sehingga sulit dipahami, ia lebih sering membahas masalah “perempuan” dibanding masalah negara. Ia juga kurang menerima kritik mahasiswa dan mediasuka diam atau menebar senyum daripada bicara. Senyum yang hanya dia sendiri yang mengetahui apa artinya. Pidatonya tersa hambar, suaranya benar-benar datar, nyaris tidak ada bahasa tubuh selama pidato. Megawati membaca kata perkata secara kaku seolah takut kedua matanya lepas dari teks pidato didepannya. . Komunikasi politiknya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi-misi pemerintahannya.
      6.      SBY
Ø  Gaya Kepemimpinan
Menurut saya, kepemimpinan SBY juga masuk dalam tipe demokratik mungkin disebabkan karena tuntutan reformasi, situasi dan kondisi saat ini yang semakin liberal. Dimana tipe pemimpin dengan gaya ini dalam mengambil keputusan selalu mengajak beberapa perwakilan bawahan, namun keputusan tetap berada di tangannya. Selain itu pemimpin yang demokratis berusaha mendengar berbagai pendapat, menghimpun dan menganalisa pendapat-pendapat tersebut untuk kemudian mengambil keputusan yang tepat. Tidak jarang hal ini menimbulkan persepsi bahwa SBY seorang yang lambat dalam mengambil keputusan dan tidak  jarang mengurangi tingkat determinasi dalam mengambil keputusan. Pemimpin ini kadang tidak kokoh ketika melaksanakan keputusan karena ia kadang goyah memperoleh begitu banyak masukan dalam proses implementasi kebijakan. Secara teoritis pemimpin tipe ini bisa menerima kritik, kritik dibalas pula dengan kontra kritik. Bukan menjadi rahasia lagi bila seringkali kita melihat dan mendengar bagaimana SBY melakukan kontra kritik terhadap orang-orang yang mengkritiknya. SBY percaya bahwa kebenaran hanya bisa diperoleh dari wacana publik yang melibatkan sebanyak mungkin elemen masyarakat. Selain itu tipe pemimpin ini dalam mengambil keputusan berorientasi pada orang, apresiasi tinggi pada staf dan sumbangan pemikiran dari manapun.
Ø  Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi Presiden SBY yang cenderung High context , menggunakan kata-kata bersayap, tidak to the point, tidak jelas serta tidak tegas arahnya. Pesan yang disampaikan mengambang. Seperti kasus Bibit-Candra sebaiknya tidak dilanjutkan. Tetapi keputusannya diserahkan ke pihak kepolisian dan kejaksaan. Perlu indera keenam untuk memahami pidato SBY, tidak langsung dan dengan bahasa simbol, serta tidak mengambil resiko, sulit ditafsirkan, membuat bingung masyarakat, dan cenderung terlalu hati-hati.  pada saat Bapak SBY berpidato dalam pengambilan keputusan (decision making) terhadap suatu hal cenderung lamban dan di perlambat, bukan maksud untuk mengulur-ngulur waktu dan juga bukan karena kurang cerdas.  Terkadang pemecahan masalah (problem solving) tidak mengacu pada subtansi awal, sehingga cenderung kemana-mana dan agak sedikit lamban jika membuat keputusan dalam suatu negosiasi. Gaya komunikasi seperti ini lah yang membuat banyak rakyat yang merasa kesal terhadap SBY sehingga banyaknya hujatan hujatan dari rakyat.



     7.      Joko widodo
Ø  Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan jokowi yaitu gaya kepemimpinan yang demokratis sebab keputusan diambil dari masukan-masukan pihak-pihak terkait dan keputusan diambil sesudah melalui pembicaraan bersama. Jokowi juga selalu mendelegasikan kewenangannya, dengan pendelegasian wewenang tersebut tiap-tiap divisi diberi kepercayaan penuh untuk menyelesaikan tugasnya dan secara berkala jokowi akan memantau/mengontrol pekerjaan yang telah diberikan pada masing-masing divisi.
Ø  Gaya Komunikasi
                        Jokowi adalah komunikator tipe high context, yaitu komunikasi yang menggunakan "bahasa bersayap", bahasa verbal yang tidak to the point, bersifat simbolis, dan bahasa yang hanya bisa ditangkap artinya bila pendengar memahami latar belakang komunikator. Contohnya adalah dalam mengungkap ambisi besarnya untuk menjadi presiden, Jokowi sering menggunakan bahasa bersayap bahwa dia "kecelakaan" saja menjadi walikota, gubernur dan sekarang jadi capres sekalipun atas "mandat" Megawati.


1 komentar:

  1. Online Slot Games at Gold Casino
    Play over 200 free slots at Gold Casino - the ultimate resource for slots 카지노 가입 쿠폰 and table games! Sign up and claim your welcome bonuses leovegas and discover +2000 exciting online

    BalasHapus